Waktu Baca : 5 menit

Anda yang suka mendengarkan musik, pasti pernah mendengar format musik WAV, AAC, MP3, WMA, FLAC dan PCM. Mari kita bahas satu persatu kelebihan dan kekurangannya :

1. WAV (WAVE-form)

WAV adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris “waveform”. WAV merupakan standar format berkas audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM. WAV ini adalah format utama untuk menyimpan data audio mentah pada Windows dan menggunakan metode yang sama dengan AIFF Apple untuk menyimpan data.

WAV umumnya digunakan untuk menyimpan audio tanpa kompresi, file suara berkualitas CD. File ini berukuran besar, sekitar 10 MB per menit. File .wav juga dapat berisi data terkodekan dengan beraneka ragam codec untuk mengurangi ukuran file. Akan tetapi untuk keperluan mengoleksi musik, transfer via internet dan memainkan di player portable, format ini kurang popular dibandingkan dengan MP3, Ogg Vorbis dan WMA dikarenakan ukuran file yang sangat besar.

Ekstensi : .wav atau .wv

Kelebihan:

  • WAV biasanya menggunakan coding PCM (Pulse Code Modulation). Dengan cara ini , detail tidak hilang ketika audio analog didigitalkan dan disimpan. Ini membuat format WAV (menggunakan PCM) menjadi pilihan untuk mengedit audio high-fidelity.
  • Software yang dapat menciptakan WAV dari Analog Sound misalnya adalah Windows Sound Recorder
  • WAV adalah data tidak terkompres, sehingga seluruh sampel audio disimpan semuanya di harddisk.  

Kekurangan:

  • Maksimal ukuran file WAV adalah 2GB.
  • WAV jarang sekali digunakan di internet karena ukurannya yang relative besar.

 

2. AAC (Advanced Audio Coding)

AAC adalah file format audio yang berbasis MPEG2 dan MPEG4. AAC bersifat lossy compression (data hasil kompresi tidak bisa dikembalikan lagi ke data semula, karena setelah dikompres terdapat data-data yang hilang). File AAC dikembangkan oleh Motion Picture Expert Group (Fraunhofer Institute, Dolby, Sony, Nokia dan AT&T). File AAC dikompresi dengan cara lebih efisien pada kecepatan 128 kbps dengan suara stereo dibandingkan versi yang lebih dulu muncul, yakni, MP3. AAC merupakan audio codec yang menyempurnakan MP3 dalam hal medium dan high bit rates.

Ekstensi : .m4a, .m4b, .m4p, .m4v, .m4r, .3gp, .mp4, .aac

 

Cara kerja:

Bagian-bagian sinyal yang tidak relevan akan dibuang, kemudian menghilangkan bagian-bagian sinyal yang redundan. Setelah itu dilakukan proses MDCT (Modified Discret Cosine Transform) berdasarkan tingkat kekompleksitasan sinyal. Adanya penambahan Internal Error Correction. Kemudian, sinyal disimpan atau dipancarkan.

 

Kelebihan:

  • Suara lebih bagus untuk kualitas bit yang rendah (dibawah 16 Hz).
  • Memiliki 48 channel.
  • Sample ratenya antara 8 Hz – 96 kHz

Kekurangan:

  • File yang sudah dikompres tidak bisa di kembalikan ke bentuk awal, karena ada beberapa data yang hilang.
  • Lisensi AAC tidak gratis.

 

3. MPEG Layer 3 (MP3)

Mp3 merupakan format kompresi audio yang dikembangkan oleh Moving Picture Experts Group (MPEG). Format file ini menggunakan Layer 3 kompresi audio yang secara umum digunakan untuk menyimpan file – file music dan audiobooks dalam hard drive. Format file mp3 mampu memberikan kualitas suara yang mendekati kualitas CD stereo dengan 16-bit. MP3 mengalami kejayaan pada tahun 1995, dimana semakin banyak file MP3 tersedia di internet dan popularitasnya semakin terdongkrak karena kualitasnya dan kapasitas yang menjadi relatif sangat kecil.

Kualitas suara file MP3 tergantung pada sebagian besar bit rate yang digunakan untuk kompresi. Bit rate yang sering digunakan biasanya berkisar antara 128, 160, 192, 256 dan 320 kbps. Semakin besar bit rate, semakin bagus kualitasnya, namun hal tersebut berpengaruh pada kebutuhan ruang dalam disk yang semakin besar pula. Untuk mendapati kualitas yang mendekati kualitas CD diperlukan bit-rate 320 kbps.

Sebagai file kompresi, MP3 menggunakan teknik lossy compression sehingga ada kemungkinan kualitas file berkurang ketika dikonversi kedalam MP3. Dalam prakteknya, berkurangnya kualitas file tidak tampak secara nyata, namun hasil pengurangan.

Pada tahun 2001, MP3 Pro generasi berikutnya diperkenalkan dan menawarkan kualitas suara dan kompresi yang sudah ditingkatkan, namun karena tidak ada decoder MP3Pro gratisan, format yang sebenarnya luar biasanya ini belum dapat menggantikan standar MP3. Ekstensi : .mp3

 

Kelebihan :

  • Mendekati kualitas CD stereo dengan 16-bit

 

Kekurangan :

  • Bit rate terbatas, maksimal 320 kbps
  • Sudah terkompresi, kualitas file sudah berkurang

4. Ogg dan Ogg Vorbis

Ogg adalah format multimedia gratisan yang dirancang untuk streaming dan penyimpanan yang efisien. Format ini dikembangkan oleh Xiph.org Foundation. Begitu pula Vorbis yang merupakan codec audio gratisan. Vorbis biasanya dipasang bersama Ogg, sehingga muncullah yang namanya Ogg Vorbis. Peluncuran format dan codec ini sebenarnya respon atas rencana pemilik MP3 pada tahun 1998 yang hendak mengenakan biaya lisensi untuk format MP3. OggVorbis sangat populer dikalangan open source, karena kualitas dan sifatnya yang gratis. Namun hingga saat ini walaupun gratis, masih sedikit player yang mendukung format ini, salah satu yang terkenal adalah winamp yang ikut mendukung format Ogg Vorbis.

Kelebihan :

  • merupakan codec audio gratisan
  • menghemat penyimpanan memori, karena kapasitas rendah.

 

Kekurangan :

  • masih sedikit player yang mendukung format ini.
  • audio OGG juga telah melalui proses kompresi dengan menghilangkan file-file suara yang tidak diperlukan, jadi suara yang dihasilkan tidak terlalu bagus

 

5. WMA ( Window Media Audio )

WMA adalah codec untuk lossy compression yang dikembangkan pertama kali juga oleh microsoft untuk menyaingi MP3. Sementara ini Microsoft memposisikan WMA bersaing dengan AAC yang digunakan pada produk Apple seperti iPod dan  iTunes Music Strore. WMA juga menggunakan sistem Digital Rights Management seperti AAC untuk proteksi penggandaan dan membatasi pemutaran pada PC atau peranti tertentu. WMA audio stream hampir selalu dengan file ASF. Jika hanya membawa data audio, biasnya file mempunyai ekstensi .WMA. Adapula versi lossless untuk multichannel surround sound dan untuk voice encoding (WMA Voice).

Kelebihan :

  • File WMA bisa dijalankan pada media player lain juga walaupun berada pada sistem operasi yang lain.
  • Sangat disukai vendor musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM). DRM (Digital Rights Management ) adalah fitur yang mendukung pencegahan terhadap pembajakan musik.
  • Memiliki kualitas musik lebih baik dibandingkan MP3 dan AAC
  • Format WMA cukup populer dan didukung oleh piranti keras dan piranti lunak

Kekurangan :

  • File wma memiliki ukuran yang cukup besar karena teknik kompresi kurang dilakukan dengan maksimal. Format audio wma biasanya tidak digunakan di internet karena ukuran file yang besar.

 

6. FLAC

FLAC (Free Lossless Audio Codec) adalah format audio kategori Lossless yang paling banyak digunakan, menjadikannya pilihan terbaik bagi pengguna yang ingin menyimpan audio dengan sedikit mengurangi kualitas suaranya (lossless). Tidak seperti WAV dan AIFF, dimana file audio tidak mengalami kompresi, bagaimanapun juga file format audio lossless telah mengalami kompresi. Bagi audio editor professional atau audiophile, format WAV dan AIFF adalah pilihan yang terbaik, namun file ini akan memakan banyak tempat penyimpanan pada hard disk.

Kelebihan :

  • Kualitasnya lebih tinggi daripada mp3
  • Hasilnya lebih bagus dan jelas dari pada DVD
  • kompresi data yang dihasilkan hampir sama dengan kualitas audio aslinya.
  • Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memakai format ini

Kekurangan :

  • FLAC ini memang memerlukan ruang harddisk yang cukup lega
  • Data hasil conversi kapasitasnya semakin besar

 

7. MP4

MP4 adalah format data multimedia sebagai bagian dari format MPEG-4. Pada umumnya mp4 digunakan untuk menyimpan data audio video, dan juga mampu menangani data lain seperti subtitle. MP4 menggunakan jenis file dengan ekstensi .mp4. Nama MP4 juga digunakan pada perangkat player yang dapat memutar file MP4 dan format lainnya dengan nama MP4 Player

Kelebihan :

  • Memungkinkan untuk dilakukannya proses streaming di internet, sehingga pengguna dapat langsung menonton tayangan yang disimpan dalam format ini, dan tidak perlu mengunduh filenya.
  • Mendukung Digital Rights Manajement (DRM) dan bit rate encoding rendah.
  • Menggunakan codec video yang disebut H.264.

Kekurangan : ukuran filenya bisa hampir setara dengan BlueRay Disc.

 

8. PCM

PCM Raw Data, PCM (Pulse Code Modulation) adalah format audio yang sangat sederhana. Format ini adalah format file standar yang belum dikompres seperti halnya file .WAV pada Windows atau AIFF pada Apple. PCM = Pulse Code Modulation juga dikenal sebagai Linear PCM adalah standar untuk format CD Audio. Karena sifatnya yang tidak terkompresi, maka format PCM ini mempunyai ukuran file yang cukup besar bila dibandingkan dengan format MP3.

Kelebihan :

  • Bisa digunakan untuk format CD audio

Kekurangan :

  • Karena sifatnya yang tidak terkompresi, maka format PCM ini mempunyai ukuran file yang cukup besar bila dibandingkan dengan format MP3.

 

Dari beberapa format audio di atas, jika Anda menginginkan kualitas audio yang tinggi, pilihlah FLAC, WAV dan PCM. Untuk STL menggunakan IP Codec, gunakan format PCM Linear agar hasilnya bagus (mendekati kualitas sumber aslinya).

Jika Anda menginginkan kualitas audio yang masih lumayan dengan ukuran yang lebih kecil, Anda bisa menggunakan AAC plus, atau MP3 320 kbps.