Waktu Baca : 3 menit

Pengguna ISP Telkom Indonesia (Indihome, telkomsel dan Astinet) mengeluhkan susahnya mengakses server yang ada di Indonesia sejak kurang lebih 6 Juni 2021. Bahkan masalah ini sebenarnya sudah terjadi beberapa kali di bulan-bulan sebelumnya, hanya saja bisa teratasi dalam 1-2 hari.

Berdasarkan informasi yang kami terima, kejadian ini disebabkan oleh penuhnya kapasitas jaringan Telkom yang mengarah ke internet exchange lokal, yaitu OpenIXP dan IIX APJII. Seharusnya hal ini membutuhkan penanganan cepat dan serius, dikarenakan Internet Exchange bertujuan untuk membantu mengurangi latency dalam mengalirkan konten, ini membuat proses routing tidak lagi memerlukan terlalu banyak hops yang membuatnya dapat langsung melakukan interkoneksi. Sedikit informasi, hampir semua ISP serta penyedia konten terhubung ke Internet Exchange dengan tujuan yang sama, yakni meningkatkan kecepatan jaringan di samping juga untuk dapat menghemat biaya network.

Adapun setiap ISP yang berada di Internet Exchange akan berlangganan port network dengan kapasitas yang beragam, mulai dari yang terkecil 1 Gbps hingga ke kapasitas besar lebih dari 100 Gbps. Begitu juga besaran port network yang disewakan juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan pemakaian bandwidth. Jadi ketika pemakaian bandwidth telah mendekati kapasitas port, secara logika seharusnya ISP juga harus turut melakukan upgrade atau peningkatan pada kapasitas port. Upgrade ini adalah jalan logis untuk menghindari resiko kepenuhan, bottleneck, juga packet loss.

Sebenarnya masalah ini sudah cukup sering terjadi namun kita melihat tidak ada upaya yang berarti dari Telkom untuk meningkatkan kapasitas jaringan ke arah OpenIXP dan IIX APJII, meskipun keduanya berbasis komunitas (gratis), bukan komersial.

Karena gangguan ini terjadi di luar kuasa kami untuk menyelesaikan meskipun beberapa upaya telah kami lakukan, maka kami berharap para pelanggan dapat memaklumi situasi tersebut.

FAQ

1. Apa itu OpenIXP dan IIX APJII?
Keduanya adalah network exchange lokal dimana koneksi para ISP, hosting provider, dan cloud provider bertemu dan dapat saling berkomunikasi tanpa harus melalui internet global, sehingga lebih efisien biaya dan juga lebih cepat karena berada dalam lokasi yang berdekatan.

2. Apakah OpenIXP dan IIX APJII gratis?
Ya. Pada dasarnya tidak ada biaya untuk dapat terkoneksi ke OpenIXP dan IIX APJII selain biaya link atau colocation perangkat network yang terbilang sangat murah.

3. Jika memang gratis, mengapa Telkom tidak upgrade?
Ini adalah kebijakan perusahaan (Telkom) yang di luar pengetahuan kami untuk menjawab.

4. Mengapa jika mengeluhkan masalah lambatnya akses konten lokal ke 147 dijawab tidak ada masalah karena bisa mengakses Youtube dan Google dengan baik?
Youtube, Google, dan provider konten besar lainnya memiliki jaringan CDN yang sangat luas yang diletakkan di ISP-ISP besar salah satunya Telkom.

Jadi jawaban tersebut kurang tepat karena akses ke konten-konten tersebut secara tidak langsung tidak memerlukan interkoneksi ke internet global dan local exchange.

Buktinya, akses ke portal berita nasional juga banyak dikeluhkan.

Sebagai raksasa telekomunikasi Indonesia yang mendominasi lebih dari 70%  market share nasional saat ini, sayangnya Telkom tidak mengimbanginya dengan baik. Dengan hanya memiliki port berkapasitas 40 Gbps di OpenIXP dan 2 x 10 Gbps di IIX, jelas akan selalu ada permasalahan yang timbul. Berikut ini gambaran besar pemakaian bandwidth Indihome selaku ISP terbesar Indonesia.

Telkom Port at OpenIXP (40 Gbps)


Apabila mengikuti grafik MRTG (Monitoring Router Traffic Grapher) yang tercatat di Internet Exchange OpenIXP, terlihat jelas bahwa pemakaian port Telkom sebenarnya sudah mencapai kapasitas maksimum 40 Gbps sepanjang hari, kecuali antara jam 10 malam hingga 6 pagi.

Telkom Port #1 at IIX (10 Gbps)

Selanjutnya adalah pencatatan grafik MRTG di IIX yang memperlihatkan bahwa pemakaian port 1 (10 Gbps) sudah mencapai kapasitas 10 Gbps sepanjang hari di jam puncak, yakni antara jam 8 pagi hingga 10 malam.

Telkom Port #2 at IIX (10 Gbps)

Kemudian data yang diambil grafik MRTG untuk port 2 (backup) Telkom di IIX. Link backup Telkom di IIX sepertinya jarang dipakai, yang menampilkan pemakaian yang terlihat masih rendah sekali tanpa ada penjelasan dan alasan yang valid.

Anda bisa simak videonya di https://www.youtube.com/watch?v=mudGIMjQbPQ

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=mudGIMjQbPQ[/embedyt]